Toreh pena hati telah kembali
Mengayun dengan sendu di atas kertasku
Kodian kata kini tertata lagi
Meski melambang ,dipandang tak berate
Tatih hari akan
mengalirkan imagi
Menalar hal baru
yang lebih berisi
Memberikan waktu
untuk kembali disini
Sediakan kembali
polosan kertas yang puti
Biarkan coretan suka duka memenuhi
Tak usa peduli apa ini ,Tak usa meragu jalanya penaku
Ini pena ingin
menari dengan dendangan hati
Emak,,,
Teruntuk aku anakmu….
Untuk ku, Kerasnya
karang mampu kau hantarkan
Lautan kau daratkan
untukku berpijak mulai merangkak
Untuk ku, awan kelam kau putihkan, panas sinar suryapun
telah mampu kau tedukan
EMAK…….
Berlari kau sisingkan
jarik kebangganmu setinggi lutut yang kuru itu
Segera kau jamah tangan
ini ketika aku tersungkur pilu didepanmu
Kau usap air mataku
dengan pojok bajumu yang kumu nan lusu itu
Dan kau selipkan aku
disela-sela lenganmu, masih mampu kau tersenyum padaku
Tesenyum ketika tampak
kebodohan atas ulahku
Emak…..
Laksana apa yang tak
bisa diganti dengan berapapun harga mati
Sesejuk embun
membangkitka semangat hari ini
Sosok pertama tergambar
dalam potret pagi ketika ku membuka mata
EMAK…. Raut itu aku
selalu mengenalnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar