Motor induksi satu fasa sering disebut dengan motor
asinkron atau motor tak serempak, karena putaran medan stator tidak sama dengan
putaran medan rotor. Putaran sinkron stator (ns) selalu mendahului atau lebih
cepat dari putaran medan rotor (nr). Putaran medan stator dihasilkan karena
adanya medan putar (fluks yang berputar) yang dihasilkan oleh kumparan stator
atau rotor dari motor. Medan putar akan terjadi bila kumparan stator atau rotor
dialiri arus listrik dengan fase banyak, misalnya dua fasa, tiga fasa dan
sebagainya.
Motor induksi satu fasa bila dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak balik tidak akan menghasilkan medan putar pada kumparan statornya,
tetapi malah medan pulsasilah yang akan terjadi. Medan pulsasi adalah suatu
medan yang punya dua besaran yang sama besar, tetapi berlawanan arah dengan
kecepatan sudut yang sama pula. Kedua komponen tersebut akan bergerak berlawanan
arah dan dengan kecepatan sudut yang sama, sehingga kedudukannya terhadap ruang
seolah‐olah tetap (diam).
Kedua komponen ini tentunya akan menghasilkan kopel yang sama besar dan
berlawanan arah pula. Pada dasarnya, kopel yang
dihasilkan
memepunyai kemampuan untuk menggerakkan motor dengan arah maju atau mundur,
akan tetapi dalam gerak mulanya kemampuan gerak maju dan gerak mundur sama
besar oleh sebab itu motor akan tetap diam. Apabila dengan suatu bantuan gerak
mula yang diberikan pada arah maju atau arah mundur, maka motor akan berputar
sesuai dengan arah gerak yang diberikan.
Konstruksi Motor
Induksi satu phasa

Gambar
1. Konstruksi stator

Gambar
4. Konstruksi rotor

Gambar
5. Bentangan kumparan stator
Bentuk kutub stator
motor induksi satu phasa

Gambar
6. Kutub stator menonjol (Salient pole)

Gambar
7. Kutub stator tidak menonjol (non‐salient
pole)
Rangkaian listrik
mototr induksi satu phasa

Gambar
8. Rangkaian equivalen motor induksi satu phasa
Motor induksi satu phasa mempunyai beda fasa 300 ‐600 sedangkan yang diinginkan
adalah 900. Untuk mengatasi hal tersebut maka ditambahkanlah sebuah kapasitor
untuk mendapatkan beda fasa yang diinginkan.
A. Motor
split fasa
Motor
ini terdiri dari kumparan utama dan kumparan bantu yang berbeda sekitar 90 0
listrik dengan tahanan dan reaktansi yang berlainan sehingga arus yang mengalir
tidak sefasa. Perbedaan arus kumparan utama dan kumparan bantu akan menyebabkan
terjadinya perbedaan fluks medan utama dan fluks medan bantu pada stator,
akibatnya akan menghasilkan medan putar yang menimbulkan kopel mula pada motor.
Dengan adanya kopel mula ini, maka motor akan berputar. Saklar (S) dilepaskan
dengan gaya sentrifugal pada 75 % putaran normal. Kopel start dari motor split
fasa 150% dari kopel beban penuh (Ist = 1,5 If)

Gambar
9. Rangkaian dan diagram vector motor split fasa
Iu berbeda fasa dengan
IB, caranya adalah dengan memperbesar tahanan pada RLB (RLB>>RLU).
Karakteristik
torsi

Gambar
10. Karakteristik motor split fasa
Ket;
TBP
= Torsi beban penuh

Gambar
11. Rangkaian dan diagram vector motor split fasa

Gambar
12. Karakteristik motor split fasa
Penurunan
torsi terjadi karena yang bekerja hannya kumparan utama, akibatnya saklar sentrifugal melepas pada
saat kecepatan mencapai 75% sehingga kecepatan mengalami sinkronisasi dimana T
= 0, karena ns = nr, yang seolah olah mesin menjasi mati.
B. Motor
kapasitor
Secara
garis besar , motor kapasitor dapat dibedakan atas tiga bagian :
1.
Motor kapasitor start
Pada
umumnya, prinsip motor ini sama dengan prinsip kerja motor split fasa. Kapasitor
dipakai untuk membuat beda fasa antara arus kumparan utama dan kumparan bantu,
disamping itu juga berfungsi untuk memperbaiki kopel dengan mengurangi arus
mula (arus start). Beda fasa kumparan utama dan kumparan bantu sebesar 900 listrik.
Kopel mula yang dihasilkan jauh lebih besar, 250% ‐ 450% dari kopel beban
penuh.

Gambar
13. Rangkaian equivalen dan vector diagram
2.
Motor kapasitor permanen
Prinsipnya
sama dengan motor kapasitor start. Bedanya, motor ini tidak mempunyai saklar
sentrifugal. Kapasitornya terhubung seri dengan kumparan bantu dan bekerja
secara parallel pada kumparan utama. Kopel mula dari motor kapasitor permanen
relative rendah kira‐kira
50% ‐ 100 % dari kopel beban
penuh.

Gambar
14. Rangkaian equivalen dan vector diagram
3.
Motor kapasitor ganda
Motor
ini disebut juga dengan motor kapasitor start/running. Motor ini merupakan
jenis motor split fasa yang dilengkapi dengan dua nilai kapasitor, yaitu
kapasitor start dan kapasitor running. Kedua kapasitor berbeda satu sama lain,
baik nilai ataupun jenisnya. Kapasitor start menggunakan type elektrolit
sedangkan running dipakai type oil (minyak). Motor kapasitor ganda mempunyai factor
kerja dan efisiensi motor yang baik serta memberikan kopel mula berkisar 100% ‐ 125% dari kopel beban
penuh.

Gambar
15. Rangkaian equivalen motor kapasitor ganda
C. Motor
shaded pole
Stator
motor shaded pole berbentuk sepatu kutub (salient). Kumparan stator hannya
terdiri dari kumparan utama. Untuk membentuk medan putar dipasang shaded coil
yang merupakan suatu rangkaian tertutup pada sepatu kutub tersebut. Prinsip
kerja dari motor ini adalah sebagai berikut;
a. Saat
kumparan ststor mendapat arus sumber maka pada kumparan dibangkitkan medan elektromagnetik
(øs) yang mengalir di dalam inti.
b. øs
juga mengalir pada inti yang memotong cincin tembaga yang membangkitkan
tegangan induksi, arus, dan medan elektromagnetik cincin (øc)
c. dengan
demikian terjadi perpindahan øs ‐‐‐‐>
øc, øc‐‐‐‐‐> øs dan seterusnya.
Hal ini identik dengan terbentuknya medan putar.
d. Arah
gerakan øs selalu pada posisi shading coil sekaligus juga arah putaran rotor.

Gambar
16. Konstruksi motor shaded pole
Prinsip

Gambar
17. Prinsip kerja motor shaded pole

Gambar
18. Karakteristik øs dan øc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar